Monday, April 30, 2012

Setia vs Tidak Setia

"Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya." - Yeh 18:26

Tuhan itu tidak akan melihat apa yang pernah kita lakukan untuk Dia dulu, tapi Tuhan akan melihat bagaimana akhir dari perjalanan hidup kita nantinya, apakah kita tetap setia kepadaNya, atau malah kita berbalik setia dari padaNya.
Pada saatnya nanti, kita tidak bisa bilang 'dulu saya pernah melakukan ini itu, saya suka nolong orang, sy mengasihi Tuhan, bla bla bla'. kalau pada akhirnya semua yg pernah kita lakukan dulu sudah tidak kita lakukan lagi saat ini atau bahkan ke depannya, semuanya jadi p.e.r.c.u.m.a.
Jadi, pilihan ada di tangan kita masing-masing, apakah kita mau terus setia mengasihi dan melayani Dia, atau kita mau berbalik dari padaNya? kalau saya, saya memilih untuk SETIA dan tetap hidup berkenan kepadaNya sampai selama-lamanya. =)

- Lin -

Menanggung Kesalahan

"Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya." - Yeh 18:20

Seperti judul di perikop dari ayat tersebut, dikatakan bahwa 'setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya'. Jadi tidak ada yang namanya orang menanggungkan kesalahan orang lain, bahkan meskipun mereka adalah orang tua dan anak.
Tapi jangan lupa, di dunia ini ada seseorang yg karena kasihnya, mau mengorbankan dirinya untuk menanggung semua kesalahan (dosa) setiap manusia padahal dia sendiri tidak berdosa. dia adalah YESUS. Dan menurut saya, ini yg namanya KASIH KARUNIA. Kalau bukan kasih karunia, tidak mungkin ada Tuhan Yesus yg mau mengorbankan nyawaNya untuk menanggung dosa seluruh umat manusia. Ya, dosa saya, kamu, dan dosa semua orang telah ditanggungNya. Dan yg Dia minta utk kita lakukan hanyalah percaya kepadaNya, jadikan Dia Tuhan dan Raja atas hidup kita. :)

- Lin -

Wednesday, April 25, 2012

Saling Mengingatkan

"Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! -- dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dri hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggunganjawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu." - Yeh 3:18-19

Baca ayat tersebut jujur membuat saya agak merinding. Kenapa? Karena seakan kita harus menanggung kesalahan orang lain juga kalau kita tidak memperingatkan dia. Mungkin bukan menanggung kesalahannya, tapi akan diminta pertanggung jawaban.
Oke, kalau kita baca secara keseluruhan ceritanya, ayat ini sebenarnya ditujukan kepada Yehezkiel, dimana dia ditunjuk Allah untuk menjadi "penjaga israel". jadi dia sebagai nabi diminta Allah untuk memperingati bangsa Israel supaya bangsa Israel tetap hidup dalam jalurnya Tuhan.
Nah, yang membuat saya bersyukur adalah sekarang kita sudah tidak berada pada jaman itu. Kita ada di jaman Kasih Karunia, dimana setiap dosa dan kesalahan kita sudah ditanggung oleh seseorang yang ga berdosa di atas kayu salib, dia adalah Yesus Kristus. Oleh-Nya kita beroleh penebusan. Harusnya kita yang mati karena dosa-dosa kita, tapi Yesus menggantikan kita. Jadi ingat dengan kata-kata di Pastor Message bulan ini.. "Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa". Ya, smua dosa-dosa kita dah ditebus oleh Yesus Kristus, dan oleh karena Dia, kita beroleh pengampunan.
Jadi mungkin bisa dibilang apa yang dikatakan di kitab Yehezkiel itu tidak berlaku lagi untuk sekarang, maksudnya bagian yg kalau kita ga kasih tau, kita juga akan dituntut pertanggung jawabannya karena memang semuanya dah ditanggungkan oleh Tuhan Yesus. Dan saya selalu ingat yg dari dulu sering dibilang.. Masuk Surga itu ga bisa nebeng, keselamatan itu urusan pribadi masing-masing. Tapiii... bukan berarti kita bersikap cuek juga. Kalau kita lihat ada orang yg kita kenal berbuat salah, tetap harus kita kasih tau yg benarnya.. Sekarang gini aja.. Bukan masalah kita akan dituntut pertanggung jawabannya lg dan memang masuk surga ga bisa nebeng, tapi pertanyaannya: apakah kita mau orang-orang yg kita sayang, yg kita kenal itu ga masuk surga? apakah kita mau hanya karena keegoisan kita, kita sendiri yg masuk surga?
Jadi menurut saya, kalau jawaban dr 2 pertanyaan di atas adalah "tidak mau", berarti sudah sewajarnya kalau kita tetap saling mengingatkan satu dengan yg lain, bahkan tegurlah jika diperlukan.. Bukan karena takut dituntut, tp karena kita sayang mereka dan ingin supaya mereka menerima keselamatan itu. :)

- Lin -

Tuesday, April 24, 2012

Emas Yang Pudar


"Sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan.
Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk." - Ratapan 4:1-2

Mungkin hampir semua tahu bagaimana proses untuk menjadi suatu emas yg murni, yaitu harus ditempa dan dibakar terlebih dahulu. Dan jika sudah melalui semua proses itu, emas yg mungkin awalnya terlihat tak berharga karena belum terlihat nilainya, menjadi sesuatu yg berharga mahal. 
Nah, yg menjadi masalah adalah ketika kita tidak bisa menjaga kemurnian emas tersebut. Jika emas itu menjadi pudar, emas itu akan berubah, tidak lagi berharga mahal, melainkan hanya akan terbuang di pojok-pojok jalan. Dan di ayat di atas malah pada akhirnya disamakan dengan belanga tanah buatan tangan tukang periuk. Bisa dibilang berarti harganya turun drastis.
Dari ayat tersebut, ada 1 hal yg menjadi pertanyaan saya.. kenapa Sion yg seharusnya jd kesayangan Tuhan, pada akhirnya diibaratkan sebagai emas yg pudar? ternyata saya menemukan di ayat berikut-berikutnya..

"Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya yang di tengah-tengahnya mencurahkan darah orang yang tidak bersalah." - Ratapan 4:13

Dari sini bisa terlihat, ternyata akibat dosa itu cukup parah, apalagi jika itu dilakukan oleh orang-orang yg dipercaya oleh Tuhan untuk membawa umatNya mendekat kepadaNya. karena nabi-nabi dan imam-imam di Sion berbuat dosa, maka yg kena dampaknya adalah satu bangsa. 
Jadi sekarang bagaimana hidup kita akhir-akhir ini.. apakah kita yg mungkin sudah dimurnikan untuk menjadi 'emas' yg murni itu sudah menjadi pudar? kalau iya, sebelum terlambat lebih baik bertobat. Jangan sampai juga karena dosa kita, ada orang-orang yg di bawah kita, yg kita gembalakan, ikut terkena dampaknya juga.
ingat..!!! Tuhan ga akan meninggalkan orang-orang yg mau sungguh-sungguh bertobat. Biarlah untuk selanjutnya hidupku, hidup kita, boleh selalu menjadi emas yg murni dan berharga mahal, dan yg pasti berkenan di hadapan Tuhan. :)


-Lin-